Bab 7. Pelanggaran Asumsi Klasik: Heteroskedastisitas
7.1 Pendahuluan
Metode OLS baik model regresi sederhana maupun regresi
berganda mengasumsikan bahwa variabel gangguan mempunyai rata-rata nol atau mempunyai varian yang konstan dan variabel gangguan
tidak berkorelasi antara satu observasi dengan lainnya sehingga dapat menghasilkan
estimator OLS yang BLUE. Pada bab ini akan membahas bagaimana jika variabel
gangguan mempunyai varian yang tidak konstan atau heteroskedastisitas dalam
model.
Bab ini
penting untuk dikuasai oleh para mahasiswa karena bahasan pada bab ini akan menjadi barometer
kemampuan mahasiswa untuk menghasilkan model ekonometrika yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui
penelitian skripsi dan secara praktis
berkaitan dengan pengambilan kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak
yang membutuhkannya.
Kemampuan awal yang perlu dikuasai para mahasiswa
adalah sudah menguasai atau mengikuti mata kuliah ekonomi makro dan
mikro, matematika dan statistik.
Sedangkan untuk melengkapi pemahaman para mahasiswa tentang bab
ini para mahasiswa dapat membaca
referensi-referensi lain yang berkaitan dengan materi tersebut.
7.1.1 Deskripsi Singkat
Pembahasan bab ini akan
dimulai dari definisi dan sifat dasar heteroskedastisitas, kemudian dilanjutkan
dengan materi sebab-sebab munculnya heteroskedastisitas, konsekuensi atau
akibat heteroskedastisitas, cara mendeteksi atau mengetahui heteroskedastisitas
dan cara penyembuhannya dengan menggunakan beberapa metode.
7.1.2 Relevansi
Diharapkan
setelah mahasiswa memahami materi pengujian asumsi klasik heteroskedastisitas
mahasiswa dengan mudah dapat menerapkannya untuk menghasilkan model regresi dengan estimator OLS yang BLUE
yang bermanfaat untuk secara ilmiah untuk pengembangan ilmu pengetahuan melalui
penelitian skripsi dan secara praktis untuk pengambilan kebijakan.
7.1.3 Kompetensi Dasar
Mahasiswa diharapkan dapat
menghasilkan atau mengaplikasikan model regresi dengan estimator OLS yang bersifat
BLUE.
7.1.4 Indikator
Dengan memberikan
kuliah pada bab ini maka mahasiswa diharapkan dapat:
- Menjelaskan definisi dan sifat dasar heteroskedastisitas
- Menjelaskan sebab-sebab terjadinya heteroskedastisitas
- Menjelaskan konsekuensi heteroskedastisitas
- Mengerti dan menerapkan cara deteksi heteroskedastisitas dengan beberapa metode.
- Mengerti dan menerapkan cara penyembuhan heteroskedastisitas dengan beberapa metode.
7.2 Penyajian Materi
7.2.1 Definisi dan Sifat Dasar Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu kondisi dimana variabel
gangguan (tidak memiliki varian yang konstan
atau sama. Masalah ini merupakan salah satu pelanggaran terhadap asumsi klasik.
Asumsi penting dalam model linear klasik (CLRM) adalah bahwa variabel gangguan dalam fungsi regresi populasi adalah
homoskedastisitas s. Artinya, unsur gangguan tersebut memiliki varian yang sama
atau konstan. Disimbolkan dengan:
Masalah heteroskedastisitas lebih sering muncul dalam
data cross section dari pada
data time
series. Karena dalam data cross
section menunjukkan obyek yang berbeda dan waktu yang berbeda pula. Antara
obyek satu dengan yang lainnya tidak ada saling keterkaitan, begitu pula dalam
hal waktu. Sedangkan data time series, antara observasi satu
dengan yang lainnya saling mempunyai kaitan. Terdapat tren yang cenderung sama
sehingga varians residualnya juga cenderung sama. Tidak seperti data cross section yang cenderung
menghasilkan varian residual yang berbeda.
7.2.2 Sebab-sebab Heteroskedastisitas
Ada beberapa alasan mengapa varians ei tidak
konstan), yaitu :
- Sejalan proses belajar (error learning models) manusia, kesalahan (error) perilaku makin mengecil seiring berjalannya waktu. Dalam kasus ini, σi2 akan mengecil.
- Dengan pendapatan meningkat, maka orang akan lebih mempunyai kebebasan dan akan lebih banyak pilihan untuk menggunakan pendapatannya itu. Sehingga varian variabel gangguan (σi2) akan meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatannya.
- Perbaikan teknik pengumpulan data akan menurunkan varian variabel gangguan (σi2).
- Kesalahan spesifikasi model.
Kesalahan spesifikasi model yang dikarenakan menghilangkan
variabel penting dalam model misalnya:
- Dalam fungsi permintaan jika tidak dimasukkan harga
komoditi complementary
(komplementer) maka σi2 tidak konstan.
- Kesalahan transformasi data (misalnya rasio / first difference).
- Kesalahan bentuk fungsi (misalnya linear atau log-linear
model)
7.2.3 Konsekuensi Heteroskedastisitas
Jika terkena heteroskedastisitas maka dengan demikian
estimator tidak lagi mempunyai varian yang
minimum apabila kita menggunakan motode OLS. Oleh karena itu, estimator yang kita dapatkan akan mempunyai
karakteristik sebagai berikut (Gujarati & Porter, 2010):
- Estimator metode kuadrat terkecil (OLS) masih linear dan
konsisten.
- Estimator metode kuadrat terkecil masih tidak bias (unbiased).
- Tetapi, estimator metode kuadrat terkecil tidak
mempunyai varian yang minimum lagi (no
longer best).
Dalam banyak literatur dikemukakan bahwa dengan adanya
heteroskedastisitas maka estimator OLS tidak menghasilkan estimator yang Best Liniar Unbiased Estimator (BLUE)
hanya mungkin baru sampai Linear Unbiased
Estimator (LUE) (Widarjono, 2010; Sumodiningrat, 2010).
Materi Selengkapnya dapat di _DOWNLOAD DI LINK INI.
terimakasih banyak pak atas materinya, sangat membantu saya yg sedang uas ini. semoga Allah membalas usaha dan kebaikan bapak
ReplyDeleteTerima kasih pak.. semoga kehidupan bapak bertambah berkah atas kebaikan bapak dalam berbagi pengetahuan
ReplyDelete