Thursday, March 28, 2013

TREN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR-PROVINSI DI KAWASAN TIMUR INDONESIA

Salah satu indikator yang seringkali dijadikan ukuran keberhasilan atau prestasi pembangunan ekonomi suatu negara adalah pertumbuhan ekonomi, yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Di kebanyakan negara dan lembaga internasional seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), IMF dan UNDP, menggunakan PDB sebagai indikator untuk mengukur tingkat kemajuan pembangunan ekonomi. Secara teoritis, dapat dikatakan bahwa makin maju pembangunan ekonomi suatu negara makin besar PDB-nya (baik secara total maupun per-kapita) sehingga kesejahteraan masyarakat semakin meningkat dengan asumsi bahwa pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk. Namun demikian indikator ini bukanlah alat ukur yang terbaik, karena tercapainya kesejahteraan masyarakat dalam pembangunan ekonomi juga ditentukan oleh persoalan distribusinya.

Dalam tulisan ini, pertumbuhan ekonomi diukur dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2000. Perkembangan PDRB atau pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun dapat menggambarkan prestasi kemajuan pembangunan ekonomi di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi 12 provinsi di Kawasan Timur Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.

Berdasarkan Tabel 1, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Barat tahun 2011 mencatat prestasi terbaik pertumbuhan ekonomi di regional Sulawesi tiga tahun berturut-turut. Bahkan, pada tahun 2010 dan 2011 berhasil menembus dua digit. Menyusul di bawahnya Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara itu, Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat angka minus, yakni -3,18% dan Papua -5,67%.

  Tabel 1 Pertumbuhan Ekonomi Antar Provinsi di Kawasan Timur
                 Indonesia Periode 2005-2011 (Persen)

No
Nama Provinsi
Tahun
Rata2 (%)
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
1
Nusa Tenggara Timur
-
5.08
5.15
4.84
4.29
5.13
5.56
5.02
2
Nusa Tenggara Barat
-
2.77
4.91
2.83
12.10
6.30
-3.18
4.29
3
Sulawesi Utara
-
5.72
6.47
10.86
7.85
7.12
7.44
7.58
4
Sulawesi Selatan
-
6.71
6.34
7.78
6.23
8.18
7.65
7.15
5
Sulawesi Tengah
-
7.82
7.99
9.96
7.51
7.79
9.16
8.37
6
Sulawesi Tenggara
-
7.68
7.96
12.59
7.57
8.19
8.45
8.74
7
Gorontalo
-
7.30
7.51
7.76
7.54
7.62
7.29
7.50
8
Sulawesi Barat
-
6.42
7.43
12.07
6.03
11.91
10.41
9.04
9
Maluku
-
5.55
5.62
4.23
5.44
6.47
6.02
5.55
10
Maluku Utara
-
5.48
6.01
5.99
6.05
7.96
6.37
6.31
11
Papua
-
-17.14
4.34
-1.40
22.74
-3.16
-5.67
0.04
12
Papua Barat
-
4.55
6.95
7.84
13.87
18.45
37.34
14.83
Total KTI
-
2.06
6.13
6.58
9.20
6.90
6.52
6.23
Sumber: BPS 
Laju pertumbuhan ekonomi di kawasan Sulawesi meningkat pesat pada kurun waktu 2009 sampai 2011. Semua provinsi bertumbuh di atas tujuh persen per tahun. Pertumbuhan terendah yakni Provinsi Sulawesi Utara pun masih di atas pertumbuhan rata-rata nasional. Yang mencatat pencapaian gemilang adalah Provinsi Sulawesi Barat yang mencatat pertumbuhan dua digit, yakni tahun 2010 sebesar 11,91% dan tahun 2011 sebesar 10,41%. Kontribusi perekonomian wilayah Sulawesi terhadap pembentukan PDB nasional tahun 2011 sebesar 4,88 persen.

Sementara itu, untuk wilayah Nusa Tenggara, rata-rata pertumbuhan ekonominya masih di bawah rata-rata nasional. Bahkan, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat pertumbuhan negatif yakni -3,18 % tahun 2011. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara perlahan terus meningkat. Tahun 2011 sudah mencatat rata-rata 5,63%. Dua provinsi ini mencatat pertumbuhan ekonomi yang kecil seiring masih lambannya investasi, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN). Untuk wilayah Maluku, pertumbuhan ekonomi terbesar ada di Provinsi Maluku Utara, yakni mencatat 6,41 persen pada tahun 2011. Sedangkan Provinsi Maluku hanya sebesar 6,02 persen. Meski demikian, tercatat peran wilayah ini terhadap perekonomian nasional mulai meningkat seiring meningkatnya minat investasi di dua daerah ini.

Sedangkan daerah yang pertumbuhan ekonominya terkecil adalah wilayah Papua. Bahkan, Provinsi Papua mencatat pertumbuhan minus, yakni -5,67 persen pada tahun 2011. Pada kurun waktu 2009 sampai 2011 kinerja perekonomian di Papua Barat bertumbuh pesat yakni 13,87 persen pada 2009, 18,45 persen pada 2010 dan 37,74 persen pada 2011. Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Papua justru mengalami penurunan drastis. Akibatnya kontribusi wilayah Papua terhadap perekonomian nasional sejak tahun 2009 sampai 2011 cenderung menurun. Kontribusi perekonomian Papua terhadap PDB nasional hanya 1,37 persen.
Salah satu dampak buruk bagi laju pertumbuhan ekonomi di KTI adalah minimnya infrastruktur. Masih banyak daerah di KTI yang terisolasi sehingga tidak ada akses perekonomian. Banyak potensi lokal yang tak bisa dikembangkan, karena sulitnya akses transportasi. Pemerintah terus didorong untuk membangun infrastruktur pendukung di wilayah KTI. Wilayah KTI butuh pelabuhan, air bersih, jalan, listrik, alat transportasi dan komunikasi.

                                        Gambar 1. Rata-rata Pertumbuhan tahun 2005-2011

Dari Gambar 1, tampak bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun 2005-2011 di Kawasan Timur Indonesia adalah Provinsi Papua Barat (14,83%) di urutan kedua dicapai oleh Provinsi Sulawesi Barat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 9,04% per tahun. Sedangkan rata-rata pertumbuhan ekonomi terendah adalah Provinsi Papua (0,04%) per tahun disusul oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mencatat angka laju pertumbuhan sebesar 4,29% per tahun.
Khusus untuk Kawasan Sulawesi, rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi Barat, dengan capaian prestasi kemajuan ekonomi sebesar 9,04% per tahun. Sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah tercatat sebesar 7,15% per tahun dicapai oleh Provinsi Sulawesi Selatan. Meski demikian semua provinsi di Kawasan Sulawesi memiliki rata-rata pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia sebesar 6,23%.

2 comments:

  1. Bos, coba buka situs ini do:

    http://bloggerzainuddinltc.blogspot.com/

    ReplyDelete
  2. Bos, Koment ttg ini dulu ? :

    http://mohratser.blogspot.com/

    ReplyDelete