Bab 6. PELANGGARAN ASUMSI KLASIK: AUTOKORELASI
6.1 Pendahuluan
Salah
satu asumsi penting dari model regresi linear klasik adalah bahwa variabel
gangguan ei yang masuk ke dalam fungsi regresi
populasi adalah random atau tidak berkorelasi. Jika asumsi ini dilanggar, kita
memiliki masalah serial korelasi atau autokorelasi.
Pada bab ini akan membahas bagaimana jika variabel gangguan
berkorelasi antara satu observasi dengan observasi lain, dengan sejumlah
pertanyaan menarik yang melatarbelakangi pembahasan ini adalah bagaimana sifat
dasar autokorelasi?, apa sebab dan konsekuensinya?, bagaimana kita dapat
mendeteksinya? dan bagaimana cara menyembuhkan atau mengatasinya?.
Bab ini penting untuk dikuasai oleh para mahasiswa karena
bahasan pada bab ini akan
menjadi barometer kemampuan mahasiswa untuk menghasilkan
model ekonometrika yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dalam
pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian skripsi dan secara praktis berkaitan dengan pengambilan kebijakan yang
dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.
Kemampuan awal yang perlu dikuasai para mahasiswa
adalah sudah menguasai atau mengikuti mata kuliah teori ekonomi makro
dan mikro, matematika dan statistik.
Sedangkan untuk melengkapi pemahaman para mahasiswa tentang bab
ini para mahasiswa dapat membaca
referensi-referensi lain yang berkaitan dengan materi tersebut.
6.1.1 Deskripsi Singkat
Pembahasan bab ini akan dimulai
dari definisi dan sifat dasar autokorelasi, kemudian dilanjutkan dengan materi
sebab-sebab munculnya autokorelasi, konsekuensi atau akibat autokorelasi, cara
mendeteksi atau mengetahui autokorelasi dan cara penyembuhannya dengan
menggunakan metode tertentu.
6.1.2 Relevansi
Diharapkan
setelah mahasiswa memahami materi pelanggaran asumsi klasik autokorelasi mahasiswa
dengan mudah dapat menerapkannya untuk menghasilkan model regresi dengan
estimator OLS yang BLUE yang bermanfaat secara ilmiah untuk pengembangan ilmu
pengetahuan melalui penelitian skripsi dan secara praktis untuk pengambilan
kebijakan.
6.1.3 Kompetensi Dasar
Mahasiswa diharapkan dapat
menghasilkan atau mengaplikasikan model regresi dengan estimator OLS yang bersifat
BLUE.
6.1.4 Indikator
Dengan
memberikan kuliah pada bab ini maka mahasiswa diharapkan dapat:
- Menjelaskan definisi dan sifat dasar autokorelasi
- Menjelaskan sebab-sebab terjadinya autokorelasi
- Menjelaskan konsekuensi autokorelasi
- Menerapkan cara deteksi autokorelasi dengan beberapa metode.
- Menerapkan cara penyembuhan autokorelasi dengan sejumlah metode.
6.2 Penyajian Materi
6.2.1
Definisi dan Sifat Dasar Autokorelasi
Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya, dengan asumsi metode OLS atau asumsi model regresi linear klasik (CLRM), autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan lain. Penyajian materi selengkapnya dapat di-DOWNLOAD DI LINK INI.
Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya, dengan asumsi metode OLS atau asumsi model regresi linear klasik (CLRM), autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan lain. Penyajian materi selengkapnya dapat di-DOWNLOAD DI LINK INI.
No comments:
Post a Comment